Pengantar JAVA
Java merupakan bahasa pemrograman “general purpose”, Java bisa digunakan untuk pembuatan aplikasi web, database, grafis dan berbagai aplikasi lainnya seperti bahasa pemrograman lainnya. Mengapa Java menjadi andalan bagi para programmer ? Selain dukungan API yang begitu lengkap, hasil program Java akan bisa dijalankan di semua platform selama disitu terdapat JVM (Java Virtual Machine). Kalau seorang programmer memilih Java sebagai bahasa untuk pengembangan aplikasinya, maka dia tidak perlu pusing memikirkan apakah sistem operasi usernya mendukung atau tidak sehingga Java mempunyai slogan “write once, run every where”. Memang kalau hanya sekedar program helloWord jika ditulis dengan bahasa C akan bisa dijalankan di berbagai platform, akan tetapi untuk untuk program-program yang sudah menyentuh operasi I/O, komunikasi network dan berbagai hal yang spesifik terhadap platform tertentu maka kebutuhan bahasa yang “cross platform” menjadi penting dan Java adalah solusinya.
A. Keluarga Java
Gambar disamping merupakan Berbagai versi Java dilihat dari target platformnya.
Sun Microsystem sebagai pengembang bahasa Java telah mengembangkan beberapa versi Java, seperti: J2EE (Java 2 Enterprise Edition), J2SE (Java 2 Standar Edition), J2ME (Java 2 Micro Edition), Java Card. J2EE dan J2SE dikembangkan untuk platform Server dan PC, J2ME dikembangkan untuk platform mobile device sedangkan Java Card untuk platform simcard. Pada dasarnya versi-versi tersebut sama, hanya penggunaan API yang berbeda sesuai dengan target platform yang akan digunakan dan kompatibilitas platform tersebut.
B. Pengembangan aplikasi dengan Java
Dalam pembuatan aplikasi dengan bahasa Java, pertama yang dilakukan adalah mengetik program dengan editor sembarang dan kemudian menyimpannya dengan ekstensi “.java”. Setelah itu program dikompile sehingga mendapatkan class-classnya. File class inilah yang dirun oleh interpreter (dalam hal ini JVM) menjadi aplikasi seperti program-program yang dibuat dengan bahasa-bahasa pemrograman lainnya.
Pengantar J2ME
Perkembangan pemrograman aplikasi selama ini terfokus pada pengembangan aplikasi stand alone, kemudian berkembang lagi menjadi aplikasi client server serta aplikasi berbasis web. Dengan berkembangnya teknologi wireless seperti PDA dan handphone pada beberapa tahun terakhir ini, maka mulailah babak baru berupa aplikasi wireless. Dengan semboyan “write once run everywhere”, teknologi Java dengan portabilitas yang tinggi, memungkinkan untuk jalan di segala sistem operasi selama disitu ada JVM (Java Virtual Machine) termasuk perangkat wireless dengan ukuran memori yang relatif kecil.
A. J2ME vs. WAP
Perbedaan utama antara J2ME dengan WAP adalah pada J2ME aplikasi terdapat di client dan bisa juga di server (client server) tidak seperti WAP yang seluruh aplikasi terdapat di server (di client dalam WAP hanya terdapat WAP browser), sehingga dalam J2ME bisa dibuat aplikasi standalone tanpa tergantung koneksi ke operator seluler seperti pada WAP yang memerlukan koneksi ke operator seluler. Dalam J2ME juga terdapat database lokal yakni RMS (Record Management System) yang berguna untuk menyimpan data.
B. API pada J2ME
Seperti dijelaskan pada gambar 1.1 dibagian I, J2ME terbagi menjadi 2: CDC dan CLDC. Pada CLDC(Connected Limited Device Configuration) umumnya untuk aplikasi java pada handphone seperti produk-produk Siemens, Nokia, Motorola dll. Sedangkan CDC(Connected Device Configuration) umumnya digunakan pada perangkat dengan memori setidaknya 2 Mb. Subset API pada CLDC dijelaskan pada gambar di bawah ini.
Pengembangan Aplikasi Dengan J2ME
A. Perangkat pengembangan
A. Keluarga Java
Gambar disamping merupakan Berbagai versi Java dilihat dari target platformnya.
Sun Microsystem sebagai pengembang bahasa Java telah mengembangkan beberapa versi Java, seperti: J2EE (Java 2 Enterprise Edition), J2SE (Java 2 Standar Edition), J2ME (Java 2 Micro Edition), Java Card. J2EE dan J2SE dikembangkan untuk platform Server dan PC, J2ME dikembangkan untuk platform mobile device sedangkan Java Card untuk platform simcard. Pada dasarnya versi-versi tersebut sama, hanya penggunaan API yang berbeda sesuai dengan target platform yang akan digunakan dan kompatibilitas platform tersebut.
B. Pengembangan aplikasi dengan Java
Gambar 1.2 Alur pembuatan aplikasi dengan Java
Dalam pembuatan aplikasi dengan bahasa Java, pertama yang dilakukan adalah mengetik program dengan editor sembarang dan kemudian menyimpannya dengan ekstensi “.java”. Setelah itu program dikompile sehingga mendapatkan class-classnya. File class inilah yang dirun oleh interpreter (dalam hal ini JVM) menjadi aplikasi seperti program-program yang dibuat dengan bahasa-bahasa pemrograman lainnya.
Pengantar J2ME
Perkembangan pemrograman aplikasi selama ini terfokus pada pengembangan aplikasi stand alone, kemudian berkembang lagi menjadi aplikasi client server serta aplikasi berbasis web. Dengan berkembangnya teknologi wireless seperti PDA dan handphone pada beberapa tahun terakhir ini, maka mulailah babak baru berupa aplikasi wireless. Dengan semboyan “write once run everywhere”, teknologi Java dengan portabilitas yang tinggi, memungkinkan untuk jalan di segala sistem operasi selama disitu ada JVM (Java Virtual Machine) termasuk perangkat wireless dengan ukuran memori yang relatif kecil.
A. J2ME vs. WAP
Perbedaan utama antara J2ME dengan WAP adalah pada J2ME aplikasi terdapat di client dan bisa juga di server (client server) tidak seperti WAP yang seluruh aplikasi terdapat di server (di client dalam WAP hanya terdapat WAP browser), sehingga dalam J2ME bisa dibuat aplikasi standalone tanpa tergantung koneksi ke operator seluler seperti pada WAP yang memerlukan koneksi ke operator seluler. Dalam J2ME juga terdapat database lokal yakni RMS (Record Management System) yang berguna untuk menyimpan data.
B. API pada J2ME
Seperti dijelaskan pada gambar 1.1 dibagian I, J2ME terbagi menjadi 2: CDC dan CLDC. Pada CLDC(Connected Limited Device Configuration) umumnya untuk aplikasi java pada handphone seperti produk-produk Siemens, Nokia, Motorola dll. Sedangkan CDC(Connected Device Configuration) umumnya digunakan pada perangkat dengan memori setidaknya 2 Mb. Subset API pada CLDC dijelaskan pada gambar di bawah ini.
Salah satu kelemahan CLDC yang merisaukan programmer adalah tidak adanya dukungan floating point sehingga kreatifitas programmer sangat diperlukan. Pembahasan buku ini mengacu pada J2ME configuration CLDC.
Pengembangan Aplikasi Dengan J2ME
A. Perangkat pengembangan
Selain JDK dalam pengembangan aplikasi dengan J2ME diperlukan juga software tambahan yakni J2ME Wireless Toolkit. Dalam Toolkit ini terdapat API J2ME dan emulator beberapa perangkat wireless. Toolkit ini berfungsi untuk mengkompile dan mensimulasikan aplikasi pada emulator.
Beberapa menu fungsi utama J2ME Wireless Toolkit antara lain:
adalah sebagai berikut:
B. Tahapan pengembangan
Pengembangan aplikasi dengan J2ME memerlukan tahapan-tahapan seperti yang
dijelaskan dalam gambar dibawah ini:
Setelah semua fungsional aplikasi sesuai dengan yang direncanakan, aplikasi perlu disimulasikan ke beberapa emulator sesuai dengan target usernya. Secara umum semua perangkat wireless yang telah mensupport Java(J2ME) maka aplikasi yang kita buat akan bisa dijalankan di perangkat tersebut, namun terkadang untuk tiap devais target mempunyai kekhususan seperti lebar dan tinggi layar/display, sehingga mungkin kita perlu membuat beberapa versi distribusi aplikasi kita yang disesuaikan dengan devais targetnya.
Beberapa menu fungsi utama J2ME Wireless Toolkit antara lain:
- File Æ New Project, tombol ini digunakan untuk memulai membuat project
- File Æ Open Project, tombol ini digunakan untuk membuka project yang pernah dibuat
- Project Æ Build, tombol ini digunakan untuk mengkompile source kode yang terdapat di dalam direktori /apps/nama_project/src/
- Project Æ Run, tombol ini digunakan untuk menjalankan aplikasi pada emulator sesuai pilihan
- Project Æ Package, menu ini untuk membundel aplikasi yang telah dibuat. Menu ini digunakan terakhir kali setelah semua tahapan pengembangan selesai
- Project Æ Setting, tombol ini digunakan untuk menyeting beberapa parameteraplikasi yang dibuat
adalah sebagai berikut:
B. Tahapan pengembangan
Pengembangan aplikasi dengan J2ME memerlukan tahapan-tahapan seperti yang
dijelaskan dalam gambar dibawah ini:
Setelah semua fungsional aplikasi sesuai dengan yang direncanakan, aplikasi perlu disimulasikan ke beberapa emulator sesuai dengan target usernya. Secara umum semua perangkat wireless yang telah mensupport Java(J2ME) maka aplikasi yang kita buat akan bisa dijalankan di perangkat tersebut, namun terkadang untuk tiap devais target mempunyai kekhususan seperti lebar dan tinggi layar/display, sehingga mungkin kita perlu membuat beberapa versi distribusi aplikasi kita yang disesuaikan dengan devais targetnya.
0 komentar:
Posting Komentar